Senin, 14 Juli 2008

Tora Sudiro

0 komentar
Tora Sudiro
Tora
Taura Danang Sudiro
Laki-Laki
Islam
Jakarta, 10 Mei 1973


Biografi :

Tora Sudiro memiliki nama lengkap Taura Danang Sudiro, lahir di Jakarta, 10 Mei 1973. Tora dikenal sebagai aktor layar lebar, bintang iklan dan juga bintang komedian.

Tora yang memiliki banyak tatto di tubuhnya ini, pernah meraih Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2004 sebagai aktor Pemeran Utama Terbaik, lewat film ARISAN!. Dalam film yang dibintanginya bersama Surya Saputra, Cut Mini, Aida Nurmala dan Rachel Maryam, Tora berperan sebagai pria gay di mana dirinya harus beradegan ciuman dengan pria lawan mainnya. Selain itu Tora pada 2005 dan 2006, juga berhasil memenangi Piala Panasonic Award sebagai aktor terfavorit.

Dalam perjalanan karirnya, Tora sebelumnya adalah seorang karyawan asuransi, sound engineer dan periklanan. Debut filmnya lewat film TRAGEDI, arahan Rudi Soedjarwo, namun dirinya mulai dikenal publik saat membintangi film ARISAN!.

Lewat film tersebut, suami dari Anggraini Kadiman dan ayah dari Azzahra Nabila ini melejit dan mulai mendapat banyak tawaran main sinetron dan film, di antaranya, DUNIA D, JANJI JONI (2005), BANYU BIRU (2005), EKSPEDISI MADEWA (2006), D'BIJIS (2007), NAGA BONAR (JADI) 2 (2007) dan sinetron DUNIA TANPA KOMA (2006), MALAM PERTAMA, BUNDA. Termasuk juga penempilan rutinya sebagai komedian dalam Extravaganza dan pembawa acara program televisi.

Pernikahan Tora dengan Anggraini Kadiman atau biasa disapa Anggi ini mulai dilanda prahara. Puncaknya, Anggi menggugat cerai Tora. Pada 7 Januari 2009, Tora dan Anggi resmi bercerai, dengan hak asuh jatuh di tangan Anggi.



Hanung Bramantyo

0 komentar
Hanung Bramantyo
Hanung
Setiawan Hanung Bramantyo
Laki-Laki
Islam
Yogyakarta, 01 Oktober 1975


Biografi :

Setiawan Hanung Bramantyo lahir di Yogyakarta, 1 Oktober 1975, dikenal sebagai seorang sutradara muda dengan sejumlah karya berprestasi.

Dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2005, Hanung terpilih sebagai sutradara terbaik lewat filmnya, BROWNIES untuk Piala Citra - film layar lebar. Dirinya juga dinominasikan sebagai sutradara terbaik untuk film cerita lepas, lewat SAYEKTI DAN HANAFI, namun dirinya kemudian dikalahkan oleh sutradara Guntur Soehardjanto.

Film-film yang disutradarai Hanung di antaranya, LENTERA MERAH (2006), JOMBLO (2006), SAYEKTI DAN HANAFI (TV) (2005), CATATAN AKHIR SEKOLAH (2005), BROWNIES (2004), WHEN ... (2003), GELAS-GELAS BERDENTING (2001) dan TOPENG KEKASIH (2000). Selain juga mengarahkan film TINGKLING GLASS, yang kemudian berhasil meraih Juara III Bronze 11th Cairo International Film Festival (CIFF) Category TV Program di Mesir.

Karya spektakuler Hanung ditunjukkan lewat film AYAT-AYAT CINTA (2008), sebuah film religi yang diangkat dari novel sukses karya Habiburrahman El Shirazy dengan judul yang sama. Dalam film itu, duda dengan seorang anak ini, mengajak Fedi Nuril, Rianti Cartwright, Carissa Putri, Zaskia A Mecca, dan Putri Indonesia 2002, Melanie Putri membintangi film yang juga sukses diputar di Malaysia dan Singapura itu.

Sukses film ini, juga diikuti dengan keberhasilan album OST AYAT-AYAT CINTA (2008) yang di dalamnya berisi 12 lagu yang dibawakan Rossa, Ungu, dan Sherina.

Hanung sendiri pernah kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia namun tidak diselesaikannya. Berikutnya pindah mempelajari dunia film di Jurusan Film Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta.

Dalam kehidupan pribadinya, pernikahan Hanung dengan Yanesthi Hardini sedang berada di ujung tanduk. Proses perceraian Hanung yang telah dikaruniai satu orang anak berlangsung di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

Selagi menunggu proses sidangnya, Hanung kembali membuktikan kiprahnya sebagai sutradara muda berbakat. Bersama Starvision ia ingin mengulang suksesnya terdahulu lewat film PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN yang diangkat dari novel karya Abidah Al Khalieqy.

sumber: kapanlagi.com




Bioskop...

0 komentar

Suster Ngesot

0 komentar
Vira (Nia Ramadhani), seorang suster bersahabat dengan Silla (Donita), yang juga suster seksi. Dari Bandung mereka menuju Jakarta untuk melakukan tugas mereka. Silla berkenalan dengan Mike (Mike Lewis), mahasiswa Australia yang berada di Indonesia. Hubungan mereka pun berlanjut

Vira dan Silla tinggal di sebuah kamar di asrama yang sudah dua puluh tahun ditutup. Konon kamar tersebut penuh dengan misteri. Vira lalu bertemu Mak Saroh, tukang cuci yang tahu banyak tentang ada apa di kamar itu. Seorang suster cantik bernama Lastri Sulistia meninggal disana dua puluh tahun yang lalu. Ia dibunuh oleh kekasihnya, dokter Herman yang kedapatan selingkuh dengan Mila, sahabat Lastri. Karena panik, Lastri pun dibunuh dan dikubur di tembok kamar tersebut. Setelah kamar ini dibuka kembali, hantu Lastri menjelma sebagai suster ngesot, keluar untuk membalas dendam kepada dokter Herman dan orang-orang dia asrama yang melakukan perselingkuhan

Vira yang selalu mendapat firasat jika akan terjadi pembunuhan, mencoba memberitahu Silla dan Mike, namun mereka tidak peduli. Bahkan, Mike dan Silla diam-diam menjalin cinta. Perselingkuhan terjadi. Hingga suatu saat Vira mendapat tanda bahwa korban berikutnya adalah Mike. Saat suster ngesot mulai menyerang Silla, Silla mengakui kesalahannya kepada Vira, namun suster ngesot tetap mengejarnya. Vira segera mengadukan hal ini kepada Mak Sharoh namun sesungguhnya Mak Sharoh telah meninggal sepuluh tahun yang lalu.

Apakah Vira, Silla dan Mike terlepas dari kejaran suster ngesot?

Film ini akan dirilis tanggal 10 Mei 2007